Baca Tanda Kamu Siap Jadi Pengusaha



Baca Tanda Kamu Siap Jadi Pengusaha: Keluar dari Zona Nyaman

 

Kadang kita terlena dengan kenyamanan pekerjaan yang sedang dilakoni, sehingga gak mau menghadapi bidang kerja yang baru. Misalnya ngerasa nyaman jadi pegawai menengah karena gak perlu pusing mikirin anak buah, laba-rugi perusahaan, atau pinjaman dari bank buat membesarkan usaha.
Walhasil, sengaja bekerja dengan prestasi pas-pasan biar gak dipindah ke mana-mana, termasuk dapat promosi jabatan. Zona nyaman alias comfort zone itu memang menyenangkan, tapi juga sekaligus bisa menyesatkan.
Coba renungkan sejenak, sambil ngeteh atau ngopi juga boleh, kalau terus-terusan jadi pegawai menengah, berapa gaji yang mentok bisa didapatkan? Tunjangan jabatan dapat gak? Terus, kapan tabungan cukup untuk beli rumah sendiri buat investasi jangka panjang?
Kalau sudah punya pikiran seperti itu, artinya tinggal selangkah lagi kamu siap keluar dari zona nyaman untuk menyongsong masa depan baru. Gak sedikit pegawai yang banting setir, injak kopling, gas pol, lalu sukses jadi pengusaha.
Salah satu syaratnya, ya, itu: berani keluar dari zona nyaman. Memang, keluar dari zona nyaman tidak menjamin perjalanan yang ditempuh selanjutnya bakal berakhir bahagia.
Tapi, kalau tidak dijalani, bagaimana kita bisa tahu? Bob Sadino yang sukses berat itu pun mengatakan bisnis yang berprospek bagus adalah bisnis yang dibuka, bukan ditanyakan. Artinya, jika gak praktek buka usaha, kapan tahunya suatu usaha itu bakal sukses atau gak.

Yang jadi masalah, gimana caranya memantapkan hati keluar dari zona nyaman untuk siap jadi pengusaha? Tak perlu khawatir, simak tips cara aman keluar dari zona nyaman untuk jadi pengusaha berikut ini:

1. Nilai diri sendiri

Satu-satunya orang yang bisa menilai kesiapan kita untuk keluar dari zona nyaman ya diri kita sendiri, bukan teman, penasihat keuangan, atau motivator. Kesiapan ini mencakup:
  • Mental (misalnya, siap dikritik orang, terutama orang terdekat, gara-gara resign dari pekerjaan?)
  • Finansial (siap menjalani kehidupan baru tanpa pemasukan bulanan dengan jumlah tetap?)
  • Pengetahuan (sudah mengetahui seluk-beluk bisnis dan strategi yang akan dijalankan?)
  • Jaringan (sudah punya kontak pihak yang kira-kira bisa diajak kerja sama untuk mengembangkan usaha?)

2. Tidak buru-buru

Berhubungan dengan poin di atas, gak perlu buru-buru keluar dari zona nyaman kalau memang belum siap. Tapi tentu itu bukan berarti menunda-nunda keputusan.

Menjadi pengusaha membutuhkan strategi yang matang. Kalau dilakukan serampangan, yang ada malah usaha gak tentu arah tujuannya dan berpotensi besar ambruk di tengah jalan

3. Minta saran

Meski keputusan ada di tangan kita sendiri, saran orang lain tetap diperlukan. Tapi tetap tekankan pada keputusan ada di tangan kita sendiri, ya. Saran orang lain bisa dipakai jika memang kita anggap pas dengan situasi kita.

4. Siapkan rencana cadangan


Manusia boleh berkehendak, tapi tujuan gak selalu bakal tercapai. Karena itu, rencana cadangan sangat penting untuk disiapkan.
 Misalnya, jika satu usaha gagal, sudah siap menjalankan usaha lain. Atau bisa saja kembali jadi pegawai sambil memupuk modal untuk kemudian terjun lagi ke dunia wirausaha.
Seperti disebutkan di atas, memutuskan keluar dari zona nyaman adalah salah satu tanda bahwa kita siap jadi pengusaha. Siap meninggalkan status pegawai yang kerjanya menerima dan melaksanakan perintah. Siap jadi bos!

Tahu dong Zulkifli Hasan, politikus yang pernah jadi menteri, ketua partai, dan ketua MPR itu. Dia dulunya pegawai negeri sipil, lho!

Zulkifli nekat keluar dari zona nyaman PNS dan menjadi pengusaha sebelum akhirnya sukses dan bergelar politikus. Siap mengikuti jejak beliau?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »