5 Alasan Suami Berselingkuh

5 Alasan Suami Berselingkuh




5 Alasan Suami Berselingkuh




Sebagai perempuan yang pernah diselingkuhi, saya ingin memulai tulisan ini dengan sedikit klarifikasi. Perselingkuhan bukanlah hal yang hanya dilakukan lelaki secara eksklusif. Ya, perempuan juga sama rentannya dengan aksi perselingkuhan ini.
Saat kita menikah dan mengikat janji, kita semua berharap yang terbaik. Bahwa kita akan membina keluarga dan tumbuh tua bersama. Anda pasti pernah mendengar pesan dari teman atau sanak keluarga tentang ‘tips’ menjaga suami. Ramuan yang harus kita konsumsi secara rutin agar suami tetap puas, atau bagaimana kita harus selalu ‘nurut’ agar suami tak melirik perempuan lain. Jika demikian adanya, alangkah melelahkannya kehidupan pernikahan kita jika diisi dengan rasa takut dan curiga. Percaya tapi waspada.

Pernikahan adalah sebuah janji, sebuah kontrak, sebuah komitmen. Saya pribadi tidak percaya ada alasan yang bisa membenarkan perselingkuhan. Namun, jika ditanya, semua pasti punya penjelasannya masing-masing. Berikut beberapa di antaranya.
1.                       Kurang Perhatian

Saya tidak tahu apakah saya harus merasa lega atah sedih, ternyata alasan terbesar lelaki berselingkuh bukanlah seks semata. M. Gary Neuman, seorang penasihat pernikahan yang juga menulis buku “The Truth About Cheating” melakukan survei terhadap 200 suami. Hasil temuannya adalah 48% mengaku alasan terbesar mereka berselingkuh adalah ketidakpuasan secara emosional. Mereka butuh merasa diapresiasi dan didukung. Tidak semua laki-laki akan mengakui kebutuhan ini kepada isrinya. Tapi, mereka butuh merasa bahwa kerja keras dan perannya diakui dan dihargai oleh pasangan. Mari mulai biasakan melakukan hal-hal kecil, misalnya pijatan kecil sehabis ia pulang kerja. Atau selipkan kartu kecil di tas kerjanya untuk memberikan semangat kala ia tengah menghadapi deadline. Saat sikap saling menghargai dan mendukung tercipta di rumah tangga Anda, pasti ia akan melakukan hal yang sama untuk Anda.
2.                       Bisa karena Biasa

Sebanyak 40% suami mengaku berselingkuh dengan rekan kerjanya di kantor. Coba Anda bayangkan, dari sehari penuh, sebagian besar waktu produktif suami dihabiskan di kantor. Ia akan menghabiskan banyak waktu dengan berbagai perempuan di tempat kerja. Jika ia merasa tidak dihargai di rumah, sementara di kantor ada yang secara rutin mendukung, memuji dan mengagumi mereka, maka perselingkuhan rentan terjadi. Anda harus mulai berjaga-jaga jika ia mulai sering menyebutkan nama satu rekan kerja perempuan di sela-sela cerita kerjanya. Semua selalu berawal dari hubungan biasa saja, sampai hal yang tidak biasa terjadi. Satu hal yang bisa Anda lakukan adalah membiasakan komunikasi dengan suami, sehingga ia tak merasa harus menutup-nutupi apapun. Saat mulai terasa tak nyaman, diskusikan dengannya. Akankah ia merasa biasa saja jika Anda sangat dekat dengan rekan kerja laki-laki di kantor. Tak perlu emosi.
3.                       Semua orang melakukannya.

Menyedihkan memang, tapi 77% lelaki mengaku berselingkuh karena teman-temannya juga melakukannya. Lelaki saling berbicara, dan kadang membahas topik perselingkuhan ini. Mulai dari sekadar menggoda sampai taklukan seks, semua jadi topik yang bisa jadi membuat pasangan merasa… “Oh, kelemahan ini bisa terjadi pada siapa saja. Jika orang sebaik A bisa melakukannya, berarti ini bisa terjadi pada saya juga.” Jika pasangan berbagi kisah selingkuhan teman-temannya, coba batasi acara kumpulnya. Tidak perlu langsung melarang, ini tidak akan berhasil. Coba atur agar ia hanya bertemu temannya saat ada acara khusus atau sedang ada olahraga bersama. Pertemuan yang mengharuskan ia sibuk dengan kegiatan lain dan bukan berbincang hati ke hati. Anda juga bisa mulai menciptakan jaring pertemanan baru dengan pasangan yang harmonis dan bahagia. Untuk yang satu ini, gunakan strategi bukan emosi.
4.                       Kurang Percaya Diri

Percaya atau tidak, lelaki berpaling ke perempuan lain bukan karena ia merasa seksi atau tampan. Sebaliknya ia tengah merasa insecure terhadap dirinya sendiri. Entah ia makin tua, kehilangan pekerjaan, atau tidak menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan Anda. Ini adalah masa-masa kritis di mana ia membutuhkan ego boost. Satu hal yang paling mudah adalah mencari perhatian perempuan lain, atau pergi ke tempat ‘pijat’ dan menjadi pelanggan istimewa. Anda yang paling tahu kondisi keluarga, jadi saat suami tengah mengalami krisis kepercayaan diri, cobalah rangkul ia. Beri pasangan perhatian dan pujian ekstra dan ajak ia melakukan proyek-proyek kecil bersama untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
5.     Ia adalah pecandu seks atau cinta.
Menurut Robert, lelaki seperti ini akan beralih ke fantasi seks, tindakan tak terduga atau perilaku aneh untuk mengalihkan perhatiannya setiap kali ia mengalami tekanan atau masalah di tempat kerja. Ada kekosongan dalam dirinya yang hanya bisa diisi oleh seks. Lelaki seperti ini biasanya pernah mengalami trauma atau kekerasan di masa kecilnya. Untuk kasus ini Robert menyarankan agar Anda dan pasangan menghubungi psikiater atau konselor pernikahan sebelum perselingkuhan terjadi di kala Anda tidak bisa memenuhi kebutuhannya.

Kalau menurut Anda, apa alasan lain yang membuat suami  bisa saja berselingkuh?




Ditulis oleh: Oriana