Mau Pilih KTA atau Kartu Kredit

Mau Pilih KTA atau Kartu Kredit



Bingung Mau Pilih KTA atau Kartu Kredit? Baca Ini Untuk Bantu Tentukan Pilihanmu!


 


Jangan takut berutang. Utang gak akan membuat kita bangkrut, asal kita bijak dalam mengelolanya.

Semua pengusaha yang gak punya cukup modal pasti membangun bisnisnya dengan cara berutang. Dalam hal ini, tentu saja berutang ke bank alias kredit.

Lihat saja anak Presiden Joko Widodo, yang bisa membuka usaha katering berkat pinjaman dari bank. Sekarang usahanya sukses berat. 
Tapi itu kasusnya pinjaman buat usaha. Bank sudah punya jalur yang ditawarkan ke masyarakat, yaitu kredit usaha. Gimana kalau pengin mengajukan kredit ke bank untuk tujuan lain?

Saat tiba kondisi ini, biasanya muncul dua pilihan: KTA atau KK? KTA adalah kredit tanpa agunan, sedangkan KK merupakan kartu kredit.

Keduanya bisa dibilang seperti adik dan kakak, soalnya banyak miripnya. Tapi bahkan saudara kembar pun ada perbedaannya. Begitu juga KTA dan KK.

Kalau kamu sedang bingung menentukan pilih KTA atau KK untuk memenuhi kebutuhan lewat pinjaman dari bank, tips berikut ini mungkin bisa membantumu menentukan pilihan.

Karakteristik Kartu Kredit

Harus ditekankan, kartu kredit adalah alat pembayaran. Jadi, fungsinya ya buat membayar. Misalnya lagi belanja di supermarket, bayarnya bisa pakai kartu kredit.

Atau mau beli handphone baru, tinggal berikan kartu kredit ke yang jual. Eh tapi jangan lupa pencet PIN ke alat dari mereka, soalnya kartu kredit udah wajib pakai PIN.

Setelah sebulan, tiba saatnya bagi kita untuk melunasi semua transaksi lewat kartu kredit tersebut. Jangan lupa pelunasan termasuk untuk bunga 2,95 persen. Tapi tenang, bunga itu gak akan muncul kalau kita ngelunasin secara penuh.

Tapi, enaknya kartu kredit itu kita hanya perlu sekali saja apply. Begitu udah dapat kartu serbaguna itu, tinggal maksimalkan manfaatnya. Sama jangan lupa dibayar tagihannya.

Kartu kredit juga bisa memberikan imbalan berupa rewards. Rewards itu bisa berbentuk poin yang bisa ditukar dengan barang atau imbalan lain, bisa juga berupa cashback alias duit. 
Tapi yang paling sering disalahgunakan orang adalah fitur pengambilan dana dari ATM layaknya kartu debit. Jadi, kita bisa ambil duit cash dari ATM pakai kartu kredit. Nama bekennya cash advance.

Ada biaya penarikan tunai ini rata-rata sebesar 4 persen dari dana yang ditarik atau Rp 50 ribu, tergantung mana yang lebih besar. Kalau ambil duit Rp 100 ribu misalnya, berarti kena biaya Rp 50 ribu, karena 4 persen dari Rp 100 ribu cuma Rp 4 ribu.
  
Yang jadi masalah, orang kadang gak mikirin besarnya biaya ini, main tarik duit saja. Bat..bet..bat..bet.. Pas tiba tagihan, kliyeng-kliyeng lihat besarnya biaya cash advance.

Apalagi sampai keblinger pada fasilitas bayar minimum tagihan. Kalau terus-terusan bayar nominal minimum, itu sama aja numpuk utang.

Karakteristik Kredit tanpa Agunan

Namanya udah cukup menjelaskan, ya. Kredit tanpa agunan berarti pinjaman yang bisa diajukan ke bank oleh masyarakat tanpa memberikan agunan alias jaminan.

Umpamanya mau pinjam Rp 500 ribu ke bank tapi gak mau/mampu menjaminkan barang berharga, kayak surat tanah. Bisa aja kita pinjam duit itu dari bank. Tapi, karena gak ada jaminan, bunganya tinggi.
Jadi dalam hal fungsi, kredit tanpa agunan dan kartu kredit udah berbeda. Biasanya KTA dipakai untuk membiayai hal-hal yang bersifat produktif, misalnya tambahan modal usaha atau renovasi rumah.
  
Tapi gak apa-apa juga kalau mau pakai KTA buat hal konsumtif, kayak beli barang elektronik. Yang penting kita bisa membayar cicilan sampai lunas dan mengerti konsekuensinya.

Beda dengan kartu kredit, kalau apply KTA ada tenor alias masa pinjamannya. Kartu kredit baru ada tenor ketika dipakai buat beli barang tertentu, misalnya handphone, dengan cara mencicil.

Karena punya tenor, KTA harus dilunasi dalam masa waktu tersebut. Setelah lunas dan butuh duit pinjaman lagi dari KTA, ya harus apply lagi. Proses apply KTA biasanya makan waktu 2 minggu-1 bulan, dan bisa saja ditolak.

Jadi, Pilih Yang Mana? Ayo Kita Bandingkan!

Jika ditilik dari karakteristik KTA dan KK, bisa diambil kesimpulan:

Gunakan kartu kredit kalau :
  • Kamu butuh dana cepat.
  • Kamu harus mendapatkan uang yang kamu butuhkan sekarang juga.
  • Jumlah yang kamu butuhkan masih tercakup oleh limit kartu kreditmu.
  • Kamu yakin bisa melunasi tagihanmu tanpa menunggak ke tagihan-tagihan selanjutnya.

Gunakan kredit tanpa agunan kalau :
  • Kamu butuh uang dalam jumlah yang lebih besar dari limit kartu kredit pada umumnya.
  • Kamu tidak terlalu dalam kondisi darurat dalam membutuhkan uang pinjaman, misalnya bisa tunggu sampai seminggu/dua minggu.
  • Kamu mau membayar pinjamanmu dalam waktu yang panjang, seperti 1 – 5 tahun.

Contoh Kasus

Perkenalkan Agus. Dia adalah seorang pekerja kantoran yang sudah bekerja selama 2 tahun dengan gaji Rp 5 juta. Agus memiliki istri yang sedang hamil anak kedua, dan sudah berjalan 6 bulan. Menurut info yang dia dapat dari staff rumah sakit, diperkirakan biaya melahirkan istrinya bila ditotal bisa sampai Rp 20 juta.




Agus bingung menutup biaya persalinan itu karena tak punya simpanan. Pilihannya adalah dia mengambil KTA atau memakai kartu kredit berlimit Rp 15 juta yang dimilikinya.

Kalau pakai kartu kredit, dia harus membayar bunga sebesar 2,95% per bulan. Itu baru bunga, belum cicilan pokoknya. Lumayan berat.

Apalagi limit kartu kreditnya cuma Rp 15 juta. Artinya, dia juga harus bayar biaya overlimit yang ditetapkan 5% dari besarnya overlimit atau Rp 50 ribu, tergantung mana yang lebih besar.

Dalam hal ini, dia harus bayar denda overlimit 5% x  (Rp 20 juta – Rp 15 juta) = Rp 250 ribu.

Tapi kalau Agus mengajukan KTA ke bank sebesar Rp 20 juta, dia mendapat perhitungan yang lebih ringan. Dia akan membayar pinjaman tersebut selama 1 tahun, dengan suku bunga 1,3% per bulan.

Perhitungan pembayaran utang KTA Agus adalah :

Cicilan pokok per bulan: Rp 20.000.000 / 12 bulan = Rp 1,66 juta
Bunga cicilan per bulan: Rp 1,66 juta x 1,3% = Rp 260 ribu

Total yang harus dibayar Agus adalah Rp 1.920.000 tiap bulan selama satu tahun.

Melihat dari besar bunganya, dalam hal ini KTA lebih patut dipilih karena bunga kartu kredit lumayan besar. Kartu kredit bisa dipakai kemudian untuk menutup biaya pasca-persalinan yang gak sampai berjuta-juta, bahkan puluhan juta.

Dengan gaji Rp 5 juta per bulan, Agus bisa memakai Rp 1 juta untuk bayar kartu kredit, Rp 2 juta untuk KTA, dan sisanya dipakai buat hidup selama sebulan. Yang penting, tagihan kartu kredit harus dibayar lunas secepat mungkin, kalau bisa langsung full. Ini agar gak menimbulkan bunga dan bikin bengkak pengeluaran.

Pada dasarnya, mau pilih KTA atau kartu kredit tergantung pada berapa banyak uang yang kamu butuhkan dan seberapa cepat. Makanya selalu rencanakan keuanganmu.

Jangan sampai kamu kena masalah mendadak tanpa persiapan keuangan yang tepat.



Image credit:
  • https://arulbankmandiri.files.wordpress.com/2013/07/kta-mandiri-bebas-porvisi.jpg