Tentang SEAMOLEC
SEAMEO
SEAMOLEC adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian
Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri
Pendidikan se Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan
Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh di Asia Tenggara. SEAMOLEC
berpusat di Indonesia dan bekerjsama dengan Departemen Pendidikan Nasional,
khususnya institusi yang menyelenggarakan PJJ maupun institusai pendukung
program. Alamat lengkap dari SEAMOLEC adalah: Kompleks Universitas Terbuka Jl.
Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang 15418 PO BOX 59/CPA Ciputat 15401, Jakarta,
Indonesia Tlp. (62-21) 7422184, 7423725, 7424154 Fax. (62-21) 7422276 Informasi
lebih detail, silakan membuka http://www.seamolec.org
SEAMOLEC dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
(ditulis oleh: Dina Mustafa & Dani Purnama
Hermawan)
1.1 Latar
Belakang
Visi
Departemen Pendidikan Nasional menekankan pada pendidikan yang bersifat
transformatif., yang menempatkan kegiatan dan agen kependidikan sebagai katalis
perubahan masyarakat Indonesia dari tradisional menjadi lebih maju dan siap
menghadapi perubahan dalam semua aspek kehidupan yang berlangsung dengan cepat.
Perubahan yang cepat tersebut mengharuskan masyarakat untuk menjadi masyarakat
berbasis pengetahuan di mana peran pengetahuan dan teknologi menjadi
penting.
Saat ini
masyarakat Indonesia dianggap belum sepenuhnya mampu memanfaatkan perubahan
pengetahuan dan teknologi yang berlangsung terus menerus, sebagai potensi utama
untuk menggerakkan kemajuan masyarakat di berbagai aspek kehidupan. Dengan
demikian sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu secara terus menerus
memfasilitasi dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjawab kemajuan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan diharapkan dapat menyiapkan
peserta didik untuk mampu mengembangkan diri mereka menjadi masayarakat yang
berbudaya, dengan cara menciptakan atmosfer pendidikan yang mendukung dan
proses-proses pembelajaran lain yang kreatif yang melibatkan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran yang mencerahkan.
Strategi
Depdiknas untuk mencapai visi yang telah diuraikan di atas adalah dengan
meluaskan akses ke semua jenjang, jenis dan bentuk pendidikan bagi
masyarakat yang memerlukannya. Perluasan tersebut dicapai bukan hanya dengan
membangun institusi pendidikan baru tetapi dengan meluaskan kapasitas institusi
yang telah ada. Salah satu cara perluasan tersebut adalah dengan mengizinkan
institusi pendidikan dan pelatihan untuk menerapkan sistem dual mode, yaitu
pendidikan tatap muka dan jarak jauh yang keduanya menerapkan pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran di samping
mengembangkan kemampuan TIK sebagai bidang studi. Institusi pendidikan dan
pelatihan diharapkan mampu mengembangkan berbagai program pendidikan formal
maupun non formal, termasuk politeknik, vokasional, profesional, serta program
yang menunjang kegiatan belajar seumur hidup bagi masyarakat yang
menginginkannya.
Dengan
dibukanya kesempatan bagi institusi pendidikan formal, non-formal dan informal
untuk menawarkan program pendidikan secara jarak jauh yang memanfaatkan TIK,
maka dirasakan perlu untuk mengembangkan standar untuk menjamin mutu dari
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh insititusi-insitusi
tersebut. Standar tersebut diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan program
pembelajaran jarak jauh yang ingin diselenggarakan oleh suatu institusi
1.2 SEAMOLEC
SEAMEO
Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) merupakan salah satu pusat yang
didirikan oleh SEAMEO pada tanggal 27 Februari 1997. Tugas utama SEAMOLEC
adalah membantu berbagai institusi dan negara, terutama di Asia Tenggara, dalam
mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan dan
menemukan solusi alternatif melalui pemanfaatan PJJ terutama yang berbasis TIK.
Kegiatan SEAMOLEC meliputi pemberdayaan institusi pendidikan dalam pengembangan
PJJ yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi melalui penelitian dan
pengembangan, pelatihan, konsultasi, dan penyediaan jaringan tenaga ahli di
bidang PJJ yang berbasis TIK.
Visi
Menjadi
pusat keahlian dalam bidang PJJ
Misi
- Membantu berbagai institusi dan negara, terutama di Asia Tenggara, dalam mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan dan menemukan solusi alternatif melalui pemanfaatan PJJ.
- Melayani dan bersinergi dengan institusi pendidikan dan pelatihan dalam pencapaian satu juta klien pada 2010
Tujuan
SEAMOLEC
bertujuan untuk menjalankan beragam program responsif dan relevan terhadap
berbagai tantangan nasional maupun regional dalam bidang PJJ. Untuk mencapai
tujuan tersebut, program yang dijalankan SEAMOLEC berfungsi untuk:
- Mendiseminasi informasi tentang PJJ serta pemanfaatan teknologi dalam PJJ
- Mengembangkan kerjasama dengan institusi nasional dan regional dan dengan pusat-pusat lain di bawah SEAMEO
- Menyediakan beragam pelatihan dalam bidang PJJ yang berbasis TIK
- Melakukan analisis kebutuhan, penelitian dan pengembangan, serta evaluasi dalam bidang PJJ yang berbasis TIK
- Memfasilitasi pengembangan dan adopsi sistem pembelajaran dalam PJJ di Indonesia dan di Asia Tenggara
- Memfasilitasi kerjasama antar ahli bidang PJJ berbasis TIK.
Keanggotaan
SEAMEO
Anggota
SEAMEO dibagi menjadi tiga, yaitu;
- SEAMEO member Countries yang terdiri atas: Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam.
- SEAMEO Associate Members yang terdiri atas: Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Norwegia dan Spanyol
- SEAMEO Affiliate Members:International Council for Distance Education (ICDE)
1.3
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
Salah satu
bentuk pendidikan atau pelatihan yang paling tua adalah proses magang
(apprenticeship), yaitu seorang pemula belajar dengan bekerja pada pakar/ahli
untuk dapat menguasai suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Pada era
komputer dan jejaring, maka batasan atau kendala tempat dan waktu untuk
mendapatkan akses pada program dan proses pembelajaran dapat dihilangkan atau
dikurangi seminimal mungkin. Komputer memungkinkan presentasi yang bersifat
digital dari pengetahuan untuk pembelajaran, dan meningkatkan kecepatan untuk
mendapatkan dan memproses informasi. Teknologi Komunikasi memungkinkan penyimpanan,
transfer, dan berbagi informasi antar institusi yang tersebar di wilayah yang
sangat luas dan berbeda zona waktu.
Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) ini membuka peluang untuk berbagai alternatif
dalam penyampaian pendidikan dan pelatihan. Secara khusus, perkembangan di
teknologi telekomunikasi membawa kepada perkembangan peralatan pembelajaran
yang berbasis TIK, yang memungkinkan penyampaian materi dan proses pembelajaran
yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian pada awal abad 21 ini
kita menyaksikan pertumbuhan yang pesat dari jumlah institusi, baik milik
pemerintah maupun swasta yang menawarkan program pendidikan dan pelatihan
secara jarak jauh. Untuk negara-negara dengan jumlah penduduk yang besar
seperti Indonesia, maka sistem PJJ ini menjadi menarik untuk menawarkan program
pembelajaran kepada sejumlah besar peserta yang berada pada wilayah yang
tersebar di seluruh wilayah negara yang luas, tanpa harus membangun fasilitas
baru. Beberapa alasan yang menyebabkan sistem PJJ menjadi menarik sebagai
alternatif memecahkan masalah keterbatasan ruang, waktu, dan sumber daya adalah
sebagai berikut.
Daya tampung
sistem pendidikan tatap muka selalu terbatas sesuai dengan kemampuan ruang
kelas, jumlah peralatan yang digunakan, dan ketersediaan serta kemampuan tenaga
akademik dan administratif.
Sistem PJJ
ini menarik bagi orang dewasa yang karena satu dan lain hal harus memperbaharui
pengetahuan dan keterampilan, tetapi karena satu dan lain hal tidak dapat
berpartisipasi pada sistem tatap muka. Mereka ini tersebar di seluruh wilayah
negara.
Definisi
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan
Jarak Jauh adalah kegiatan pembelajaran/pelatihan yang disampaikan kepada
individu peserta didik yang terpisah secara ruang dan waktu dengan dosen/instruktur/widyaiswara/tutor
dengan memanfaatkan TIK. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar
adalah ciri yang khas dari PJJ. Keterpisahan tersebut dapat berupa jarak fisik,
misalnya karena peserta didik bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi
pendidikan. Keterpisahan dapat pula karena jarak non-fisik yaitu berupa keadaan
yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi
pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi
tersebut.. Selain itu dalam PJJ juga menggunakan bermacam metode pembelajaran
yang dikomunikasikan melalui media.
Secara umum
dapat disimpulkan bahwa sistem PJJ didasarkan pada keterpisahan antara peserta
didik dan pengajarnya dalam ruang dan waktu, pemanfaatan (paket) bahan belajar
yang dirancang dan diproduksi secara sistematis, ada fasilitasi untuk interaksi
tenaga dosen dan peserta didik yang tidak terus menerus (non-contiguous),
antara peserta didik dengan peserta didik, tutor, dan organisasi pendidikan
melalui beragam media, serta adanya penyeliaan dan pemantauan yang intensif
dari suatu organisasi pendidikan. Implisit dalam pengertian tersebut adalah
kemandirian peserta didik dalam mengelola proses belajarnya melalui pemanfaatan
beragam pelayanan, baik yang disediakan oleh organisasi pendidikan maupun yang
tersedia di lingkungan sekitar, serta adanya proses perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi yang dilakukan secara sistematis oleh suatu organisasi
pendidikan.
Menurut
kesepakatan komponen sistem pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut
Untuk
Kegiatan penjaminan mutu, maka proses yang dilakukan adalah sebagai berikut
Untuk
pelaksanaan pendidikan terbuka dan jarak jauh ada tiga hal yang harus
diperhatikan yaitu
- Access: provision of quality education everywhere needed
- Equity: provision of quality of education to everyone (education for all)
- Quality: standardized of quality education everywhere, everytime, for everybody
Sedangkan
untuk indikator yang perlu diperhatikan yang sangat khas untuk sistem PTJJ adalah:
- Quality of ODL = quality of face to face learning (knowledge, skills, attitude).
- Economics of scale versus price for quality
- Networking vs. self-sufficient
- Sustainability issue (massive versus focused)
Dengan
memperhatikan uraian diatas maka standar yang akan dikembangkan sebaiknya
memperhatikan hal-hal tersebut untuk dapat dijadikan rujukan bagi institusi
yang ingin menyelenggarakan PTJJ.
Lebih jauh
lagi Standar SEAMOLEC ini dikembangkan dalam rangka pengembangan SEA-EDUnet
yang merupakan kerangka bagi network, konten pembelajaran dan mekanisme
pelaksanaan dari program-program pembelajaran jarak jauh berbasis ICT dan
berwawasan nasional dan regional (Asia Tenggara).
SEA EDUNet
terdiri dari tiga komponen sebagai berikut.
A. Network
of Institutions
Jejaring
institusi yang terlibat dalam dunia pendidikan dan pelatihan (formal, informal,
nonformal, pada berbagai jenis dan jenjang) dapat menjadi anggota SEA EduNet
ini. Dalam konteks SEAMOLEC maka insititusi tersebut terbagi menjadi:
- Mitra 100, yang merupakan personal, konsultan ekspert di Indonesia maupun ASEAN mengenai seamolec
- Mitra 150, yang merupakan institusi pendidikan tinggi di Asia Tenggara termasuk seamolec centre dan p4tk
- Mitra 500, yang merupakan institusi pendidikan dan pelatihan yang dapat menjadi pusat belajar bagi Mitra 150 atau sebagai pusat pelatihan pembelajaran berbasis TIK di kabupaten, sekoloah, tempat kursus yang sesuai standar seamolec (internet connection, program dll)
B. Konten
Pembelajaran
Konten
pembelajaran dapat merupakan program-program pembelajaran yang menunjang
berbagai konsorsium program pendidikan terbuka dan jarak jauh, seperti:
- Konsorsium Institusi yang menawarkan Program D3TKJ model PJJ
- Konsorsium Institusi yang menawarkan Program Pariwisata model PJJ
- Konsorsium Institusi yang menawarkan Program Gametechnology model PJJ
- Konsorsium perguruan tinggi di Asia Tenggara yang berminat menawarkan program pembelajaran model PJJ ke Asia Tenggara
- Program2 pelatihan dari berbagai lembaga
Konten
pembelajaran dapat juga merupakan program-program pembelajaran yang dapat
menunjang pengembangan profesionalisme guru, dosen atau masyarakat umum yang
berminat. Konten tersebut dapat berupa RPP untuk sekolah dasar dan menengah,
berbagai model pembelajaran untuk perguruan tinggi dan berbagai model
pelatihan yang diminati oleh masyarakat umum
C. Mekanisme
Pelaksanaan
- Mekanisme Perencanaan dan Pengembangan materi program pembelajarana/pelatihan.
- Mekanisme Proses pelaksanaan program pembelajaran/pelatihan secara hybrid, dengan kombinasi, tatap muka dan jarak jauh secara online dengan menerapkan sistem multicast, IPv6, SEA Radio
- Mekanisme Evaluasi hasil dan proses
- Monitoring dan Evaluasi Program
- Revisi dan pemeliharaan keberlangsungan program (tracer study)
SEAMOLEC
Mitra
SEAMOLEC
Mitra adalah yang menjalin kerja sama dengan SEAMOLEC untuk menyelenggarakan
program pembelajaran jarak jauh berbasis TIK baik program perkuliahan maupun
pelatihan. Sesuai dengan standar SEAMOLEC
Seamolec
Mitra terdiri atas:
- Institusi penyelenggara program pendidikan yang berhak memberi ijazah (degree granting institution) D3, S1, S2, S3. Jumlah institusi tersebut ditrgetkan sebanyak 100 institusi di Indonesia dan 50 institusi di Asia Tenggara. Muncul istilah Mitra 150
- Institusi penyelenggara program pelatihan berbasis TIK seperti ICT Centre, KKG, MGMP, Diklat
- SEAMEO centre lain di Asia Tenggara
Untuk
menjadi SEAMOLEC Mitra selain harus memenuhi standar SEAMOLEC yang telah
ditetapkan, juga akan dikenakan iuran tahunan.
Manfaat
menjadi Mitra SEAMOLEC
- Menjadi anggota mailing list SEAMOLEC
- Akses pada 3 terbitan SEAMOLEC pertahun, yaitu 2 laporan riset dan 3 publikasi SEAMOLEC info
- Mendapat pelatihan gratis 2 kali satu tahun
- Dapat melakukan pelatihan modul2 SEAMOLEC di institusi masing-masing sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Dapat melakukan kolaborasi dengan SEAMOLEC melalui teknologi multicast.
PJJ pada
dasarnya adalah proses pembelajaran secara jarak jauh, oleh karena itu proses
pembelajaran menjadi penting untuk diuraikan karena akan menentukan kualitas
hasil pembelajaran. Beberapa langkah yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran antara lain:
- Pemilihan program berdasarkan kebutuhan.
- Pengemasan program pembelajaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang baik dan benar.
- Pengaturan waktu belajar, waktu tes, dan lain lain.
- Pemanfaatan secara efisien dan efektif berbagai bantuan belajar yang tersedia seperti, tutorial dan pembimbingan akademik dan konseling.
- Ketersediaan sistem yang mudah diakses oleh peserta didik untuk mendapatkan hal-hal yang tersebut pada butir 1 sampai dengan 4.