Pasangan yang Posesif Memiliki Potensi Selingkuh Paling Tinggi!
Jangan keliru mengartikan sikap
posesif pasangan, mungkin Anda berpikir si dia begitu mencintai dan tidak mau
kehilangan diri Anda. Tetapi, menurut sebuah studi menjabarkan, justru pasangan
yang terlalu over-protective memiliki potensi selingkuh paling tinggi.
Masih mengacu pada temuan studi,
ternyata pria posesif, umumnya insecure (tidak percaya diri) terhadap
pasangan, juga lingkungan sekitarnya. Hasil temuan ini berlandaskan dari
penelitian yang dilakukan oleh tim di Florida State University, dan dilaporkan
dalam jurnal Psychology Today. Sekitar 200 pasangan yang baru menikah selama
empat tahun, menjadi responden yang kredibel.
Selama studi, para peserta secara
teratur diminta untuk mengisi angket survei, seluruh pertanyaan berkisar
seputar perasaan mereka terhadap pasangan masing-masing, dan bagaimana mereka
merasa aman dalam biduk pernikahan.
Alhasil, ditemukan pasangan yang
menunjukkan tingkah laku protektif ekstrim kepada pasangannya, sebenarnya
mereka tengah membohongi diri sendiri. Menuntut berbagai hal yang mustahil
terhadap pasangan, merupakan indikasi dari seseorang yang tengah menyembunyikan
sesuatu. Temuan ini disimpulkan dari metode mengaitkan pembentukan sisi
psikologis manusia di waktu sekarang, dengan fase tumbuh kembang, atau
kanak-kanak.
Keluarga yang stabil dan hubungan
orangtua yang harmonis akan menularkan perasaan “aman” kepada anak, yang mana
hal ini berpengaruh pada cara mereka berumah tangga kelak. Melihat orangtua
yang saling mencintai dan setia satu sama lain, akan diterjemahkan oleh anak
sebagai hubungan yang ideal, sehingga mereka akan mempercayai, merawat dan
menjadikan kesejahteraan keluarga sebagai prioritas hidup.
Sebaliknya, mereka yang tumbuh dalam
lingkungan keluarga yang tidak stabil, orangtua yang ‘dingin, atau yang lebih
parah saling selingkuh di luar rumah. Anak hasil didikan dari keluarga yang
demikian, umumnya tumbuh menjadi seseorang yang tidak percaya diri, selalu
merasa semua orang meninggalkannya, dan akhirnya menjadi posesif dan selalu
curiga saat menikah.
Menurut Michelle Russell, psikolog
yang memimpin penelitian, mereka yang takut ditinggalkan oleh pasangannya
cenderung lebih mudah berselingkuh, dengan alasan mencari rasa aman dari
perempuan lain.
“Kecemasan menghasilkan ancaman bagi
kehidupan intim berpasangan, sehingga memotivasi pasangan untuk mencari
pasangan lain,” jelasnya.
Penulis
|
: K. Wahyu Utami
|
Editor
|
: Syafrina Syaaf
|
Sumber
|
|
|
KOMPAS.com-
|