Masuk angin
Artikel
ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam
artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk
diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia bukan pengganti dokter. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional. |
Masuk angin adalah suatu "penyakit"
yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata,
namun saat ini belum ada bukti medis untuk mendukung klaim ini. Penyakit ini
mirip influenza karena gejala dan penyebabnya
hampir sama. Masuk angin biasanya dianggap sekadar mitos di dunia kedokteran
tetapi kenyataannya banyak sekali penderitanya.
Penyebab
Biasanya
penyebab utamanya adalah udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu
lama di ruangan AC, bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya. Penyebab lainnya adalah
terlalu banyak tertawa, salah makan, kurang kentut, atau karena terlalu lelah.[1] Masyarakat langsung menyebut masuk
angin setiap kali merasa badan tidak enak. Badan tidak enak yang disebabkan
masuk angin, umumnya terjadi di masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke
penghujan atau sebaliknya (pancaroba). Di masa peralihan itu angin seringkali
bertiup kencang. Angin sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi
dan menyebabkan badan terasa tak enak. Angin sering dituduh masuk ke tubuh
tanpa permisi ketika tubuh terekspos angin yang bertiup kencang.
Saat di
musim bukan pancaroba pun "angin tak diundang" ini sering
menghinggapi orang-orang tertentu. Penyakit ini acapkali singgah di tubuh orang
yang sering begadang, kurang tidur atau kurang istirahat. Gara-gara angin,
penderitanya jadi merasa tak enak badan ketika bangun di pagi hari.
Masuk angin
sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan
fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu,
terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan
penuh di usus lalu mulas, diikuti mual dan muntah. Kalau
sudah begini, inilah yang disebut masuk angin.
Sebenarnya
penyebabnya bukan cuaca dingin, bukannya anginlah yang memicu terjadinya masuk
angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction
atau penyempitan pembuluh
darah. Sebenarnya
penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk
menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga
tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak
kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah
menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang
membuat badan jadi terasa pegal-pegal.
Cuaca dingin
dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal,
mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi
rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
Perihal
perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan
perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas
tertampung di saluran
cerna, sehingga
perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh
gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.
Penderita
masuk angin akan mengalami perut kembung, karena banyaknya gas yang berkumpul
di dalam perut.
Gejala
Gejala masuk
angin antara lain :
- Tubuh terasa tidak nyaman (meriang/menggigil)
- Selalu merasa kedinginan (terutama di ujung jari kaki dan tangan)
- Cegukan
- Perut kembung
- Mudah lelah
- Sering mengantuk
- Pilek
- Demam
- Diare
- Mual dan muntah
- Berkeringat dingin
- Sulit untuk mengeluarkan kentut maupun bersendawa
- Nafsu makan berkurang
Pengobatan
Masuk angin
ini termasuk penyakit penting tetapi kurang penting. Penting sebab meskipun di
luar negeri tidak dikenal, di Indonesia banyak sekali penderitanya. Bisa
dianggap kurang penting sebab ini termasuk penyakit yang hilang sendiri setelah
penderitanya minum teh manis hangat atau air jahe hangat dan kerokan.[1] Bisa juga dengan meminum teh peppermint, karena peppermint berfungsi
sebagai dekongestan, ekspektoran dan antivirus yang dapat meredakan nyeri
tenggorokan dan melegakan batuk.[2]
Pengobatan
yang biasanya dilakukan adalah dengan diurut, digosok dengan minyak gosok (dikerok), atau minum air hangat. Selama
menderita masuk angin, penderita tidak boleh berada di ruangan dingin (terutama
ruangan AC) dan tidak boleh terlalu lelah. Karena ini, banyak orang pernah
tewas akibat heatstroke, yang merupakan kondisi medis yang
nyata. Secara medis, dokter akan memberi parasetamol, vitamin, dan obat penenang. Dan tentu saja
pasien dianjurkan untuk beristirahat.
Mengatasi
gejala pegal linu, kembung, batuk pilek, pusing, mual, dan lain-lainnya dengan
memakan sup panas, minum obat flu yang dijual
bebas, dan beristirahat di tempat tidur yang hangat. Tindakan mereka ini sama dengan yang
dianjurkan para dokter. Dianjurkan untuk memilih sup ayam, karena sup ini
berguna sebagai anti radang yang meredakan gejala masuk angin.[2]
Di Pulau Jawa mengatasi masalah masuk angin
dengan minum teh hangat atau air jahe hangat. Untuk menghangatkan badan, tubuh
dibaluri minyak telon atau minyak kayu putih. Meski demikian, tindakan yang paling
populer untuk mengusir angin adalah kerokan.
Penderita maag atau penderita keluhan lambung harus berhati-hati
dengan jahe. Alih-alih menyembuhkan masuk angin, jahe bisa membuat iritasi
lambung jadi tambah parah. Jahe yang merupakan rempah dari akar ini sudah lama
disebut-sebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari mual dan
artristis sampai infeksi saluran nafas atas.[2] Bawang Putih yang mengandung
senyawa allicin, terbukti punya fungsi antibakteri dan antijamur.[2] Meminum Jus Jeruk, karena buah
jeruk penuh dengan vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan alami serta dapat
membantu tubuh melawan infeksi.[2]
Penderita
yang akan sembuh biasanya ditandai dengan keluarnya angin melalui anus (kentut) atau melalui mulut (bersendawa), dan terkadang bisa juga ditandai dengan
muntah (hanya 1-2 kali,bukan terus-menerus). Umumnya bau kentut penderita masuk
angin hampir atau tidak menyengat sama sekali.
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas