PGRI KEBERATAN HASIL UKG 2015 DIPUBLIKASIKAN INI ALASANNYA..
selamat malam Bapak dan Ibu guru salam sejahtera
dan salam edukasi !!
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) keberatan jika hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang digelar November mendatang dipublikasikan. Pihaknya menyarankan supaya hasil UKG 2015 hanya disampaikan kepada pihak yang berkepentingan seperti kepala sekolah.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) keberatan jika hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang digelar November mendatang dipublikasikan. Pihaknya menyarankan supaya hasil UKG 2015 hanya disampaikan kepada pihak yang berkepentingan seperti kepala sekolah.
"Kalau seorang guru hasil UKG nilainya 32
dan diketahui orangtua murid maka akan mengurangi kepercayaan orangtua murid
kepada guru. Ini juga akan mempermalukan guru itu sendiri," kata Ketua
Umum PB PGRI Sulistiyo yang SekolahDasar.Net kutip
dari Republika (21/10/15).
Sulistiyo mengatakan, UKG tidak menentukan
tingkat kualitas seorang guru. Ujian melalui UKG sulit
untuk mengukur kinerja guru. Apalagi, sekarang guru honorer diwajibkan
mengikuti UKG. Menurutnya hal ini patut dipertanyakan karena selama ini guru
honorer tidak pernah mengikuti pelatihan dan pembinaan.
"Guru honorer hanya dibayar dua ratus
sampai tiga ratus ribu, sangat minim, tidak manusiawi. Guru honorer juga tak
pernah diberi pelatihan, mengapa tiba-tiba mau disuruh ikut UKG," kata
Sulistiyo.
UKG tidak mampu menggambarkan
kemampuan guru secara utuh. UKG dinilai tidak bisa digunakan untuk menguji
kepribadian guru sebab yang diujikan hanya kemampuan pedagogik dan
profesionalitas saja.
Sulistiyo mencontohkan, ada seorang guru yang
cara mengajarnya bagus dan murid-murid senang jika dia yang mengajar.
Masyarakat sekitar juga menghargai guru tersebut karena berdedikasi dan rajin.
Namun, sayang guru tersebut hasil UKG-nya rendah.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Sumarna Surapranata mendukung ide
sejumlah kalangan yang meminta pemerintah mengirimkan hasil UKG 2015 ke sekolah
dan orang tua siswa. Agar guru serius mengikuti UKG 2015.
"Sampaikan saja ke siswa atau ke orang tua.
Supaya mereka juga tahu, ini memang sekolahnya bagus. Ini perlu didororng.
Buktinya di sini tadi ada yang bilang ikut UKG tidak serius. Guru asal-asalan
karena tidak ada pengaruhnya (ke TPG)," kata Sumarna.
Sumber: http://www.sekolahdasar.net