UKG Perlancar Proses Pemetaan Guru
Pihak Panpel UKG Tahap II yang
diwakili Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP&MP), Syawal Gultom, mengatakan bahwa UKG
tetap akan dilanjutkan. Menurut pendapatnya, pemetaan guru menjadi kebutuhan
pendidikan nasional saat ini. Permasalahan dalam pelaksanaan memang ada.
Pihaknya mengatakan bahwa mereka bekerja siang malam untuk mempersiapkan
program pemetaan guru ini. Dengan UKG pemetaan akan berlangsung lebih cepat / efisien
sedangkan dengan pola yang lama, sekitar tahun 2072 baru selesai pemetaannya.
Beliau juga mengatakan penyelenggaraan ujian
kompetensi secara online ini baru pertama kali dilakukan dan merupakan langkah
yang besar. Menurut Syawal pula, guru seharusnya juga mampu mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi yang ada saat ini. Salah satu pengaruhnya yang
besar diantaranya banyak guru yang ingin belajar lagi. Itu adalah kabar baik. Tak hanya itu, menurutnya, pelaksanaan UKG juga berdampak baik terhadap anggaran yang ada. Jika pemetaan guru dan pelatihan selalu dengan diklat, saat ini dapat dilakukan secara online dan langsung dari masing-masing Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditunjuk di daerah masing-masing. Oleh karena itu, tegasnya, tak ada alasan untuk tidak melanjutkan UKG. Dari segi finance pun lebih hemat. Biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan diklat bisa sampai Rp 2.500.000 per guru. Ini hanya cukup sekitar Rp 200.000 per guru.
Mari kita dukung UKG dengan sebaik-baiknya. Karena, pelaksanaan UKG memiliki dasar hukum yang cukup kuat disamping itu lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya pemetaan yang lainnya, semoga!
Diolah dari berbagai sumber