Kalau 5 Hal Ini Ada, Berarti Kamu Tipe Orang yang Suka Menumpuk Utang





Kalau 5 Hal Ini Ada, Berarti Kamu Tipe Orang yang Suka Menumpuk Utang

 

Mau gaji naik sampai sepuluh kali lipat, kalau gaya hidup ikut-ikutan naik ya sama juga bohong. Yang ada malah hidup jadi boros.

Bahkan bisa-bisa jadi kejebak utang. Pemicunya, merasa punya lebih banyak modal. Jadi, asal saja beli ini-itu gesek kartu kredit di sana-sini buat memenuhi ego.

Ujung-ujungnya, utang jadi kayak protozoa. Membelah diri jadi banyak. Baru deh bingung sendiri.

Setiap orang rentan menjadi tipe orang yang bisa menumpuk utang. Semuanya kembali ke pribadi masing-masing, apakah bisa menjaga diri atau tidak.

Jika kamu punya 5 sifat di bawah ini, waspada. Jangan sampai tenggelam dalam lubang utang yang dalam sampai tak bisa keluar.

1. Suka lapar mata

Kalau perut lapar, tinggal diisi, kenyang. Selesai. Tapi kalau yang lapar mata, bisa panjang urusannya.

Mungkin pas merem doang si mata bisa dijaga. Tapi selama ia melek, siap-siap merogoh kocek dalam-dalam kalau kamu suka lapar mata.


Jangan sampai menanamkan pikiran bahwa setiap kali pergi, harus beli sesuatu. Apalagi pergi ke mall sambil bawa kartu kredit. Yang dibeli bukan hanya sesuatu, tapi banyak atuh….

Tak apa sesekali window shopping. Bila beli, ya belilah makanan atau minuman sebagai pengganjal rasa lapar dan dahaga.

2. Suka menggampangkan jatuh tempo

Berani berutang, berani melunasi. Karena itulah hindari sikap suka menggampangkan jatuh tempo.

Kalau jatuh tempo tagihan kartu kredit tanggal 11 tiap bulan, bayarlah sebelum tanggal itu. Kalau memungkinkan, bayar seminggu sebelumnya biar gak ada beban pikiran.

Adapun tipe orang yang bisa menumpuk utang biasanya akan berleha-leha meski tanggal jatuh tempo sudah di depan mata. Pas udah kelewat, malah sekalian dibablasin soalnya telat sehari ama sebulan sama dendanya. Atau hanya bayar jumlah minimumnya.

Pas bulan depan datang lagi tagihan plus dendanya, sikap yang sama diulangi. Ya sudah, selamat bersenang-senang di lingkaran setan itu.
 

3. Gak mikir panjang

Manusia diberi anugerah bisa berpikir. Sayang kalau gak digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti mencegah utang menumpuk.
 

Sebelum mengeluarkan duit untuk membeli sesuatu, pikir dulu masak-masak sampai matang. Biarkan saja SPG atau SPB ngoceh ngerayu agar barangnya dibeli.

Setidaknya ada 2 hal yang perlu kita pikirkan sebelum beli sesuatu:
  • Perlu gak beli barang itu, jangan-jangan hanya keinginan doang
  • Bakal membebani keuangan gak untuk bulan ini, mungkin bisa ditunda bulan depan

4. Males ngitung

Pas sekolah diajari berhitung itu ada manfaatnya ketika kita dewasa. Salah satunya untuk menghindari jurang utang.

Tahu dong, suatu barang umumnya gak hanya dijual di satu tempat. Gak ada salahnya kita membandingkan harga barang yang kita butuhkan di satu tempat dengan di tempat lain.

Hitung baik-baik harga barang-barang di toko A. Lalu pergi ke toko B dan C untuk mendapat perbandingan.

Oke, gak ada waktu buat pergi dari satu toko ke toko lain. Pakai saja hape canggih di kantongmu. Banyak toko yang punya situs online. Bahkan ada juga situs yang ngasih info diskon gede. Bisa ngirit!

5. Males nyatet

Pengeluaran sekecil apa pun, sebaiknya dicatet. Bahkan saat ngasih recehan ke pengemis.Pengeluaran dan pemasukan mestinya ada catatan tersendiri tiap bulan.
 

Jadi, kita punya patokan untuk pengeluaran bulan berikutnya. Kalau bisa, jangan sampai melebihi pengeluaran bulan sebelumnya.

Lhah, catatan anggaran gak punya? Duh, catatan ini penting. Lihat saja tuh anggota Dewan suka berantem kalau ngomongin anggaran. Soalnya, kalau gak diatur, bisa jebol keuangan negara, apalagi pribadi dan keluarga.
  
Sebagai manusia, tentu banyak godaan di luar sana yang bikin terlena. Termasuk dalam hal keuangan. Sekali kepeleset, bisa ribet masalahnya.

Itu sebabnya, yang paling penting agar gak masuk kategori tipe orang yang suka menumpuk utang adalah mawas diri. Banyak-banyak bergaul dan rutin memperbarui pengetahuan juga penting.

Siapa tahu ada peluang bisnis baru dari luasnya pergaulan. Jadi, gak hanya terhindar dari jeratan utang. Kita bisa memupuk lebih banyak uang demi masa depan. Sepakat?




Image credit:

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »