Moms, Wajib Baca: Tips Penting Pendidikan Keuangan Anak




Moms, Wajib Baca: Tips Penting Pendidikan Keuangan Anak


 




Kalau perlu, beli celengan anak, terus ditulisi “Buat Beli Rumah”. Keren kalau bisa sampai gede. Terus duitnya recehan.



Buat para ibu dan calon ibu, masa depan anak pastinya gak akan dipandang sebelah mata. Mana ada sih orang tua yang mau ngelepasin anaknya begitu aja kayak ayam yang bebas cari makan di mana pun.

Moms and dad yang berpikiran progresif alias maju dan terbuka tentu bakal menyiapkan segala sesuatunya demi kepentingan sang buah hati. Salah satunya soal pendidikan keuangan anak.

Bahkan 15 orang yang beken sebagai orang terkaya di dunia punya cara eksentrik untuk ngasih pendidikan keuangan buat anak-anak mereka. Yaitu gak ngasih atau sedikiiit aja ngasih warisan ke anak-anak mereka.

Tujuan mereka beragam. Tapi rata-rata mereka ingin anak-anak mereka belajar bahwa kesuksesan gak bisa diraih dengan mudah. Termasuk kesuksesan finansial.

Tapi kita gak perlu sampai seekstrem itu untuk ngasih pendidikan keuangan anak. Empat tips agar anak bisa belajar tentang keuangan sedari dini berikut ini mungkin bisa dijadikan panduan:


1.  Bikin bujet

Dalam hal keuangan, bujet adalah segalanya. Bujet atau anggaran penting untuk ditetapkan sebelum duit dipakai buat beli macam-macam dalam periode tertentu, misalnya satu bulan ke depan.


Untuk pendidikan keuangan anak, gak perlu bikin draf bujet njlimet sampai 100 poin. Yang pertama mesti dilakukan adalah nerangin ke anak bahwa bujet itu penting buat menjaga agar pengeluaran gak melebihi pemasukan.
  
Cara konkretnya, sediakan wadah misalnya keranjang atau kaleng bekas biskuit atau apa pun buat menaruh duit jajan yang kita kasih ke anak. Pada masing-masing wadah itu ditulisi tujuan duit yang ditaruh.

Contohnya keranjang A ditulisi “Beli es krim”. Artinya, duit beli es krim hanya boleh diambil dari wadah itu. Kalau duit di wadah udah abis, artinya gak boleh beli es krim lagi.

2. Bang bing bung ayo nabung

Anak harus diajari bahwa untuk dapetin sesuatu memerlukan pengorbangan. Selain buat mendidik mereka dalam hal keuangan, hal ini bisa mencegah mereka jadi manja dan suka merengek minta ini-itu.


Duit jajan mereka sepatutnya ditabung sebagian. Bukan dibelanjakan habis semuanya. Bilang ke mereka, dengan duit yang ditabung mereka bisa beli barang yang mereka idam-idamkan.
  
Contohnya, terangin ke anak, kalau duit ditabung Rp 1.000 per hari, dia bisa dapat Rp 30.000 per bulan. Kalau mau beli mainan seharga Rp 100 ribu, berarti mereka harus nabung selama 3 bulan lebih seminggu.

Jelasin juga, kalau mau beli lebih cepet, harus dinaikkan jumlah tabungannya. Kalau tabungan Rp 2.000 per hari misalnya, jadi cuma perlu nabung 1,5 bulan.

3. Utang bukan hal buruk

Utang bukanlah aib. Gak sedikit pengusaha sukses yang merintis bisnisnya dengan modal utang, biasanya ke bank.

 

Jadi, gak perlu ragu mengajari anak berutang. Yang penting, kasih tahu juga konsep utang yang benar.

Misalnya, anak ngebet beli mainan baru yang edisinya terbatas. Kalau menunda-nunda nunggu tabungan, nanti keburu abis. Kita bisa jadi bank yang ngasih kredit ke buah hati.

Caranya, berikan uang yang dibutuhkan untuk nomboki kekurangan duit buat beli mainan itu. Tapi jangan langsung potong uang jajannya untuk mengganti duit yang kita berikan. Beri dia uang jajan seperti sebelumnya.

Namun tetapkan periode pembayaran pinjaman, misalnya sebelum hari Sabtu tiap pekan cicilan harus dibayar. Kalau melebihi hari itu, berilah semacam penalti berupa pemotongan uang jajan untuk bulan berikutnya.

4. Butuh vs pengin

Kebutuhan dan keinginan sering bikin dilema. Anak perlu diajari perbedaan dua hal ini dalam soal pendidikan keuangan.

Pastikan anak lebih memilih kebutuhan ketimbang keinginan. Misalnya anak lagi nabung buat beli remote control. Tapi saat lagi ngumpulin duit ternyata tas sekolahnya rusak.

Pada saat seperti itu, kita perlu turun tangan dan jelasin soal kebutuhan versus keinginan. Tentu saja tas lebih dibutuhkan daripada remote control buat anak. Jadi, kita arahkan dia untuk membelanjakan duit tabungannya buat tas dulu aja.

Untuk memberi motivasi, kita bisa ngasih tambahan duit buat anak untuk beli tas yang dia sukai. Biar dia gak kecewa-kecewa amat karena harus nabung dari awal lagi buat beli mainan yang dia inginkan.

  

Itulah empat tips pendidikan keuangan anak yang bisa kita praktekkan sendiri. Pelajaran apa pun bagi anak dimulai dari rumah. Kalau kita selaku orang tuanya gak ngajarin, siapa lagi?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »